Sabtu, 08 Agustus 2015

Q.S AZ-ZARIYAT AYAT 56

PERANAN AL-QUR’AN SURAH AZ-ZARIYAT AYAT 56

   A.   Bunyi surah dan artinya



Arti perkata :



    B.   Hukum Tajwid dari Surah Az-Zariyat ayat 56


   C.   Asbabun Nuzul Surah Az-Zariyat ayat 56

Ketika para malaikat mengetahui bahwa Allah SWT akan menciptakan khalifah di muka bumi. Allah SWT menyampaikan perintah-Nya kepada mereka secara terperinci. Dia memberitahukan bahwa Dia akan menciptakan manusia dari tanah.
Maka ketika Dia menyempurnakannya dan meniupkan roh di dalamnya, para malaikat harus bersujud kepadanya. Yang harus dipahami bahwa sujud tersebut adalah sujud penghormatan, bukan sujud ibadah, karena sujud ibadah hanya diperuntukkan kepada Allah SWT.

   D.   Isi Kandungan Ayat Surah Az-Zariyat Ayat 56

Nilai yang terkandung dalam surat Adz Dzariyat ayat 56 adalah sebagaiberikut:

1.      Kita sebagai mnausia ciptaan Allah, maka seharusnya kita beriman kepada Allah dan patuh atas segala perintah-Nya.
2.      Kita hendaknya taat dan tunduk terhadap perintah Allah.
3.      Jika kita murka kepada Allah, maka Allah akan memberi azab yang pedih kepada kita dan tidak ada seorangpun yang mampu menolak azab tersebut, dan juga tidak ada seorangpun yang dapat menolong kita untuk menghindari azab tersebut.

Kandungan Ayat :

Didahulukannya penyebutan kata (الجن) Jin dari kata (الإنس) manusia karena jin memang lebih dahulu diciptakan Allah dari pada manusia. Huruf (ل) pada kata (ليعبدون) bukan berarti agar supaya mereka beribadah atau agar Allah disembah.
Sedangkan Menurut Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab dalam tafsirnya, Al-Misbah, penafsiran ayat di atas adalah sebagai berikut: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia untuk satu manfaat yang kembali pada diri-Ku. Aku tidak menciptakan mereka melainkan agar tujuan atau kesudahan aktivitas meraka adalah beribadah kepada-Ku.
Ayat di atas menggunakan bentuk pesona pertama (Aku), karena memang penekannya adalah beribadah kepada-Nya semata-mata.
Surat Adz dzariyat ayat 56 mengandung makna bahwa semua makhluk Allah, termasuk jin dan manusia diciptakan oleh Allah SWT agar mereka mau mengabdikan diri, taat, tunduk, serta menyembah hanya kepada Allah SWT.
Jadi selain fungsi manusia sebagai khalifah di muka bumi (fungsi horizontal), manusia juga mempunya fungsi sebagai hamba yaitu menyembah penciptanya (fungsi vertikal), dalam hal ini adalah menyembah Allah karena sesungguhnya Allah lah yang menciptakan semua alam semesta ini.


Seperti diutarakan pada surat Al Mukminun ayat 12-14 yang berbunyi :


 bahwa Allah SWT yang menciptakan manusia dari saripati tanah yang terkandung dalam tetesan air yang hina, yaitu air mani, oleh karenanya merupakan suatu keharusan bagi manusia untuk menyembah penciptanya, yang telah menjadikan manusia sebagai makhluk mulia diantara makhluk lainnya.
Manusia diciptakan oleh Allah SWT agar menyembah kepadanya. Kata menyembah sebagai terjemahan dari lafal ‘abida-ya’budu-‘ibadatun (taat, tunduk, patuh). Beribadah berarti menyadari dan mengaku bahwa manusia merupakan hamba Allah yang harus tunduk mengikuti kehendaknya, baik secara sukarela maupun terpaksa.
Tugas kekahlifahan termasuk dalam makna ibadah dan dengan demikian hakekat ibadah mencakup dua hal pokok, yaitu :

·         Ibadah muhdah (murni), yaitu ibadah yang telah ditentukan waktunya, tata caranya, dan syarat-syarat pelaksanaannya oleh nas, baik Al Qur’an maupun hadits yang tidak boleh diubah, ditambah atau dikurangi. Misalnya shalat, puasa, zakat, haji dan sebagainya.

·         Ibadah ‘ammah (umum), yaitu pengabdian yang dilakukan oleh manusia yang diwujudkan dalam bentuk aktivitas dan kegiatan hidup yang dilaksanakan dalam konteks mencari keridhaan Allah SWT

Jadi, setiap insan tujuan hidupnya adalah untuk mencari keridhaan Allah SWT, karena jiwa yang memperoleh keridhaan Allah adalah jiwa yang berbahagia, mendapat ketenangan, terjauhkan dari kegelisahan dan kesengsaraan bathin.
Sedangkan diakhirat kelak, kita akan memperoleh imbalan surga dan dimasukkan dalam kelompok hamba-hamba Allah SWT yang istimewa. Sebagaimana firman Allah SWT yang berbunyi :

Artinya: “Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhainya. Maka masuklah dalam jamaah hamba-hambaku. Dan masuklah ke dalam surgaku.” (QS Al Fajr : 27-30)

Selama hidup di dunia manusia wajib beribadah, menghambakan diri kepada Allah. Seluruh aktivitas hidupnya harus diarahkan untuk beribadah kepadanya. Islam telah memberi petunjuk kepada manusia tentang tata cara beribadah kepada Allah. Apa-apa yang dilakukan manusia sejak bangun tidur samapai akan tidur harus disesuaikan dengan ajaran Islam.
Jin dan manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT mempunyai tugas pokok di muka bumi, yaitu untuk mengabdi kepada Allah SWT. Pengabdian yang dikehendaki oleh Allah SWT adlah bertauhid kepadanya, yakni bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah.
Jin dan manusia wajib mengesakan Allah dalam segala situasi dan kondisi, baik dalam keadaan suka maupun duka.
Petunjuk Allah hanya akan diberikan kepada manusia yang taat dan patuh kepada Allah dan rasulnya, serta berjihad dijalannya. Taat kepada Allah dibuktikan dengan menjalankan perintahnya dan menjauhi segala larangannya. Taat kepada rasul berarti bersedia menjalankan sunah-sunahnya. Kesiapan itu lalu ditambah dengan keseriusan berjihad, berjuang di jalan Allah dengan mengorbankan harta, tenaga, waktu, bahkan jiwa.

    E.    Perbedaan Tugas Jin dan Manusia

Manusia adalah makhluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah SWT. Kesempurnaan yang diiliki oleh manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah di muka bumi ini.
Al-qur’an menerangkan bahwa manusia berasal dari tanah dengan mempergunakan bermacam-macam istilah, seperti: turab, thien, shal- shaldan sualalah.
Hal ini dapat diartikan bahwa manusia diciptakan dari bermacam-macam unsur kimiawi yang terdapat dari tanah. Manusia sebagai makhluk yang telah diberikan kesempurnaan haruslah mampu menempatkan dirinya sesuai hakikat diciptakannya yakni sebagai penjaga dan pengelola bumi yang dalam hal ini disebut dengan khalifah.
Jin adalah makhluk Allah SWT yang diciptakan dari nar (Api yang panas). Jin diciptakan Allah untuk beribadah kepada Allah, tetapi ada Jin yang taat dan ada pula yang ingkar.
Iblis adalah salah satu dari golongan Jin ini, sebagaimana dijelaskan Allah dalam surat Kahfi ayat 50 yang artinya :

Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat:  “Sujudlah kamu kepada Adam”, maka sujudlah mereka kecuali iblisDia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (Allah) bagi orang-orang yang lalim. (Kahfi 50)

Jin adalah makhluk ghaib yang mempunyai tugas sama dengan manusia, yakni beribadah kepada Allah.

Wama khalaqtul jinna wal insa, illa liya'budu..
(Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia, melainkan hanya untuk beribadah kepadaku) 

Bedanya tugas jin dengan manusia, Jin tidak tidak mempunyai tugas sebagai khalifah di muka bumi, sedangkan manusia  mengemban amanah untuk memelihara bumi ini.

Waidzqola robbuka lilmalaikati inni jaa-ilun fil ardhi khalifah= Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman:"Sesungguhnya aku akan menjadikan seorang khalifah dimuka bumi"
  
    F.    Kesimpulan

Tujuan hidup kita yaitu mengabdi atau bekerja untuk ALLAH guna mendapatkan kebahagian dunia dan akhirat dengan melalui ridha-Nya.
Demikianlah ALLAH memberitahukan, apa tujuan hidup manusia di bumi ini menurut ALLAH yang menciptakan manusia, sebagaimana yang telah dikemukakan dalam ayat-ayat dalam Pembahasan.

“Dan ALLAH menciptakan jin dan manusia semata-mata hanya untuk menyembah dan beribadah kepada-Nya.”

Mudah-mudahan kita sebagai pekerja-pekerja atau hamba-hamba ALLAH yang baik,yang taat, maka marilah kita perbaharui niat dan tujuan hidup kita semoga kita semua mendapat kasih sayang , kepercaaan dan cinta ALLAH.
Semoga hidup yang sekali ini akan sukses dan diberkahi oleh ALLAH. 
Nilai yang terkandung dalam surat Adz Dzariyat ayat 56 adalah sebagai berikut : 
Kita sebagai mnausia ciptaan Allah, maka seharusnya kita beriman kepada Allah dan patuh atas segala perintah-Nya, 
Kita hendaknya taat dan tunduk terhadap perintah Allah. Jika kita murka kepada Allah, maka Allah akan memberi azab yang pedih kepada kita dan tidak ada seorangpun yang mampu menolak azab tersebut, dan juga tidak ada seorangpun yang dapat menolong kita untuk menghindari azab tersebut.


1 komentar:

  1. Ibadah itu pengabdian hanya kepada Allah.
    Pengabdian selain kepada Allah bukan ibadah.
    Jadi, berdasarkan Surat Adz-Dzariyat, ayat 56 itu, kewajiban pertama bagi jin dan manusia itu adalah IBADAH.

    BalasHapus