MAKALAH
MERISIK
KELOMPOK
1
NAMA
ANGGOTA:
1. ADRIANI
MUTIA
2. AIDIL
FITRI
3. ARMANDO
4. AZLIA
PRIHARSIH
5. RICA
FITRI MEGA AYU
6. RYAN
FEBRIYANTO
7. TIFANY
PUTRI SAHARA
KELAS
XII IPA 3
GURU
PEMBIMBING: IBU. LISMAR SRI RIYANTI
TAHUN
AJARAN 2016/2017
MERISIK
1. PENGERTIAN
MERISIK
Merisik berasal dari kata bisil atau
bicara perlahan yang tujuannya agar tidak diketahui orang lain, dengan merisik
ini akan dihimpun informasi yang detail tentang kondisi sebenarnya pihak
perempuan, yang kadang-kadang tanpa diketahui oleh pihak perempuan itu sendiri
sebelumnya.
Kata Merisik juga berasal dari kata
“risik” yang berarti “menyelidiki”. Ini artinya, sebelum adanya suatu
perkawinan, penyelidikan terhadap seorang gadis perlu dilakukan oleh pihak
keluarga laki-laki untuk menilai dan sekaligus menentukan apakah gadis tersebut
layak menjadi menantu atau tidak.
2. TUJUAN
MERISIK
Tujuan adat merisik ini
dilakukan adalah untuk memastikan bahawa gadis yang dihajati oleh seorang
lelaki itu masih belum berpunya. Ini penting, karena dalam Islam seseorang itu
dilarang meminang tunangan orang. Di samping itu, adat ini juga bertujuan untuk
menyelidik latar belakang si gadis berkaitan dengan kemahiran rumah tangga,
adab sopan, tingkah laku, paras rupa serta pengetahuan agamanya.
Sampai saat ini, adat
merisik masih diamalkan dengan tujuan yang sama walaupun kebanyakan bakal
pasangan mempelai telah mengenali antara satu sama lain. Tujuannya antara lain
ialah:
a.
Mencegah adanya
kekeliruan pada masa akan datang. Seperti calon itu masih belum dipinang orang
ataupun pernah berpunya (janda dll).
b.
Dapat mengetahui
tentang nasab keturunan dari sang bakal pengantin. Sehingga mengetahui yang
boleh dinikahi atau haram dinikahi.
c.
Dapat mencegah
penyakit keturunan yang akan diwarisi oleh dan dari bakal pengantin tersebut.
3. TATA
CARA MERISIK
Merisik atau menengok merupakan adat
tradisi masyarakat Melayu kita yang makin jarang diamalkan oleh generasi
sekarang. Merisik ini bertujuan untuk menengok atau sinonim dengan 'meninjau'
keadaan si gadis yang menjadi idaman si pemuda. Meninjau keadaan
disini berarti memastikan status sang gadis yang sebenarnya serta mengenali sikap
dan kemahiran yang dimilikinya. Kadang-kadang secara bergurau kemahiran memasak
sang gadis juga ditanya.
Jika mengikut tradisinya, waktu untuk
berkunjung ke rumah pihak perempuan dirahasiakan, hal ini sebaiknya masih
berlaku. Merisik dilakukan atas permintaan calon pengantin, atau permintaan
dari pihak keluarga pengantin. Hasil musyawarah keluarga ditunjuk seseorang
untuk melaksanakan tugas ini. Orang yang ditunjuk adalah seorang yang
mendapatkan kepercayaan penuh dari pihak orang tua dan keluarga pihak
laki-laki, yang bertugas untuk mencari tahu tentang diri dan keadaan keluarga
pihak perempuan, serta tingkah laku dan sopan santun anak gadis dan semua
informasi dari anak gadis yang akan menjadi calon menantu mereka.
Namun, selain dengan mengirimkan
orang-orang yang ditunjuk untuk merisik sang gadis. Kegiatan ini juga pada
umumnya dilakukan oleh perempuan yang berumur separuh baya atau yang telah
berumur sekitar empat puluh tahun ke atas. Orang tersebut oleh masyarakat
setempat disebut sebagai tukang perisik. Tugasnya adalah mencermati secara
diam-diam wajah atau rupa dan segala tingkah laku Si gadis. Untuk itu, tukang
perisik mesti datang bertamu ke rumahnya.
Jadi, kegiatan mencari tahu tentang diri
si gadis ini dilakukan tidak dengan terang-terangan untuk mencari jodoh,
melainkan secara terselubung, misalnya dalam sindir dan kias yang khusus
dimiliki oleh orang yang ditunjuk tersebut dan kegiatan inilah yang dinamakan
dengan MERISIK. Merisik dapat dilakukan melalui keluarga si gadis (orang
tuanya) ataupun melalui para sahabat dan kawan sepermainan dengannya.
Proses ini dilakukan secara bertahap
oleh pihak keluarga laki-laki. Caranya dengan mengirim orangtua laki-laki atau
utusan untuk mencari informasi tentang calon istri, yaitu menyangkut:
·
Siapa orang tua gadis (garis
keturunannya)
·
Bagaimana fi’ilnya, sifatnya, santunnya,
dsb
·
Apa pendidikannya, berapa bersaudara
·
Bagaimana parasnya, cacat tubuh apa
tidak
·
Apa keterampilannya untuk rumah tangga
·
Bagaimana sikap terhadap sanak saudara
·
Bagaiman pula sikap terhadap tetangga
·
Dan sebagainya secara lengkap
Selain itu, yang terpenting adalah
menanyakan apakah anak perempuan tersebut sudah ditanggam atau dipinang atau
sudah mengikat janji dengan orang lain. Jika sudah, kedatangan keluarga lelaki
hanya untuk menjalin persaudaraan. Merisik ini dilakukan setelah mendengar
kabar dari calon suami bahwa ada gadis yang menjadi idaman hatinya.
Merisik ini juga berlaku bagi keluarga
si gadis yang ingin mengetahui pula tentang diri si lelaki maka akan berlaku
pula hal sebaliknya yang serupa. Pada saat merisik bagi pihak si gadis pula,
terdapat beberapa kriteria yang perlu dipertimbangkan sebelum menerima lamaran
pihak lelaki antaranya ialah lelaki tersebut harus mempunyai latar belakang
agama serta mempunyai pekerjaan yang baik serta mampu menyara wanita terbabit.
Jika hasil dari merisik ini menunjukan
hasil yang positif (baik), maka dilanjutkan dengan kegiatan berikutnya yaitu
meminang dan antar tanda. Merisik dilakukan jauh-jauh hari sebelum perhelatan.
4. DASAR
MELAKUKAN TRADISI MERISIK
Paza zaman rasul kegiatan merisik ini
juga dilakukan dalam bentuk taaruf kepada calon istri, dan hal ini malah
dianjurkan sekali dalam pelaksanaannya. Dengan merisik maka keluarga si
laki-laki akan mengetahui si gadis sudah bertungan atau belum karena jika sudah
maka rosulpun melarang umatnya untuk meminang seorang gadis yang sudah di
pinang orang lain.
“Janganlah seseorang meminang (
wanita ) yang masih dalam status pinangan saudaranya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar