Sabtu, 24 Desember 2016

MERISIK MELAYU RIAU

MAKALAH MERISIK

KELOMPOK 1


NAMA ANGGOTA:
1.    ADRIANI MUTIA
2.    AIDIL FITRI
3.    ARMANDO
4.    AZLIA PRIHARSIH
5.    RICA FITRI MEGA AYU
6.    RYAN FEBRIYANTO
7.    TIFANY PUTRI SAHARA

KELAS XII IPA 3
GURU PEMBIMBING: IBU. LISMAR SRI RIYANTI

TAHUN AJARAN 2016/2017


MERISIK
1.       PENGERTIAN MERISIK
Merisik berasal dari kata bisil atau bicara perlahan yang tujuannya agar tidak diketahui orang lain, dengan merisik ini akan dihimpun informasi yang detail tentang kondisi sebenarnya pihak perempuan, yang kadang-kadang tanpa diketahui oleh pihak perempuan itu sendiri sebelumnya.
Kata Merisik juga berasal dari kata “risik” yang berarti “menyelidiki”. Ini artinya, sebelum adanya suatu perkawinan, penyelidikan terhadap seorang gadis perlu dilakukan oleh pihak keluarga laki-laki untuk menilai dan sekaligus menentukan apakah gadis tersebut layak menjadi menantu atau tidak.

2.       TUJUAN MERISIK
Tujuan adat merisik ini dilakukan adalah untuk memastikan bahawa gadis yang dihajati oleh seorang lelaki itu masih belum berpunya. Ini penting, karena dalam Islam seseorang itu dilarang meminang tunangan orang. Di samping itu, adat ini juga bertujuan untuk menyelidik latar belakang si gadis berkaitan dengan kemahiran rumah tangga, adab sopan, tingkah laku, paras rupa serta pengetahuan agamanya.
Sampai saat ini, adat merisik masih diamalkan dengan tujuan yang sama walaupun kebanyakan bakal pasangan mempelai telah mengenali antara satu sama lain. Tujuannya antara lain ialah:
a.       Mencegah adanya kekeliruan pada masa akan datang. Seperti calon itu masih belum dipinang orang ataupun pernah berpunya (janda dll).
b.      Dapat mengetahui tentang nasab keturunan dari sang bakal pengantin. Sehingga mengetahui yang boleh dinikahi atau haram dinikahi.
c.       Dapat mencegah penyakit keturunan yang akan diwarisi oleh dan dari bakal pengantin tersebut.

3.       TATA CARA MERISIK
Merisik atau menengok merupakan adat tradisi masyarakat Melayu kita yang makin jarang diamalkan oleh generasi sekarang. Merisik ini bertujuan untuk menengok atau sinonim dengan 'meninjau' keadaan si gadis yang menjadi idaman si pemuda. Meninjau keadaan disini berarti memastikan status sang gadis yang sebenarnya serta mengenali sikap dan kemahiran yang dimilikinya. Kadang-kadang secara bergurau kemahiran memasak sang gadis juga ditanya.
Jika mengikut tradisinya, waktu untuk berkunjung ke rumah pihak perempuan dirahasiakan, hal ini sebaiknya masih berlaku. Merisik dilakukan atas permintaan calon pengantin, atau permintaan dari pihak keluarga pengantin. Hasil musyawarah keluarga ditunjuk seseorang untuk melaksanakan tugas ini. Orang yang ditunjuk adalah seorang yang mendapatkan kepercayaan penuh dari pihak orang tua dan keluarga pihak laki-laki, yang bertugas untuk mencari tahu tentang diri dan keadaan keluarga pihak perempuan, serta tingkah laku dan sopan santun anak gadis dan semua informasi dari anak gadis yang akan menjadi calon menantu mereka.
Namun, selain dengan mengirimkan orang-orang yang ditunjuk untuk merisik sang gadis. Kegiatan ini juga pada umumnya dilakukan oleh perempuan yang berumur separuh baya atau yang telah berumur sekitar empat puluh tahun ke atas. Orang tersebut oleh masyarakat setempat disebut sebagai tukang perisik. Tugasnya adalah mencermati secara diam-diam wajah atau rupa dan segala tingkah laku Si gadis. Untuk itu, tukang perisik mesti datang bertamu ke rumahnya.
Jadi, kegiatan mencari tahu tentang diri si gadis ini dilakukan tidak dengan terang-terangan untuk mencari jodoh, melainkan secara terselubung, misalnya dalam sindir dan kias yang khusus dimiliki oleh orang yang ditunjuk tersebut dan kegiatan inilah yang dinamakan dengan MERISIK. Merisik dapat dilakukan melalui keluarga si gadis (orang tuanya) ataupun melalui para sahabat dan kawan sepermainan dengannya.
Proses ini dilakukan secara bertahap oleh pihak keluarga laki-laki. Caranya dengan mengirim orangtua laki-laki atau utusan untuk mencari informasi tentang calon istri, yaitu menyangkut:
·         Siapa orang tua gadis (garis keturunannya)
·         Bagaimana fi’ilnya, sifatnya, santunnya, dsb
·         Apa pendidikannya, berapa bersaudara
·         Bagaimana parasnya, cacat tubuh apa tidak
·         Apa keterampilannya untuk rumah tangga
·         Bagaimana sikap terhadap sanak saudara
·         Bagaiman pula sikap terhadap tetangga
·         Dan sebagainya secara lengkap
Selain itu, yang terpenting adalah menanyakan apakah anak perempuan tersebut sudah ditanggam atau dipinang atau sudah mengikat janji dengan orang lain. Jika sudah, kedatangan keluarga lelaki hanya untuk menjalin persaudaraan. Merisik ini dilakukan setelah mendengar kabar dari calon suami bahwa ada gadis yang menjadi idaman hatinya.
Merisik ini juga berlaku bagi keluarga si gadis yang ingin mengetahui pula tentang diri si lelaki maka akan berlaku pula hal sebaliknya yang serupa. Pada saat merisik bagi pihak si gadis pula, terdapat beberapa kriteria yang perlu dipertimbangkan sebelum menerima lamaran pihak lelaki antaranya ialah lelaki tersebut harus mempunyai latar belakang agama serta mempunyai pekerjaan yang baik serta mampu menyara wanita terbabit.
Jika hasil dari merisik ini menunjukan hasil yang positif (baik), maka dilanjutkan dengan kegiatan berikutnya yaitu meminang dan antar tanda. Merisik dilakukan jauh-jauh hari sebelum perhelatan.

4.    DASAR MELAKUKAN TRADISI MERISIK
Paza zaman rasul kegiatan merisik ini juga dilakukan dalam bentuk taaruf kepada calon istri, dan hal ini malah dianjurkan sekali dalam pelaksanaannya. Dengan merisik maka keluarga si laki-laki akan mengetahui si gadis sudah bertungan atau belum karena jika sudah maka rosulpun melarang umatnya untuk meminang seorang gadis yang sudah di pinang orang lain.
“Janganlah seseorang meminang ( wanita ) yang masih dalam status pinangan saudaranya.”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar