Senin, 26 Desember 2016

FIIL MUDHARI

TUGAS BAHASA ARAB
KELOMPOK 3


DISUSUN OLEH:
1.      ESSY SALMIATI
2.      FERY CANDRA
3.      IRMA HENDRIYANTI
4.      KELVIN
5.      NURUL ADZKIA MUTHMAINNAH
6.      TIFANY PUTRI SAHARA
7.      TRI WINARSIH
8.      YANTRIS SUHA

KELAS XI IPA 3

GURU PEMBIMBING:
Bpk. Yunus

TP. 2015/2016




FIIL MUDHARI

A.  PENGERTIAN
Fiil mudhari secara bahasa adalah perbuatan yang menunjukan pada suatu masa tertentu. Fiil Mudhari secara terminologi adalah kata kerja  yang menunjukan kepada suatu perbuatan yang dilakukan pada zaman sekarang maupun zaman yang akan datang.

B.  CIRI-CIRI
1.  Dapat dimasuki huruf sin, saufa, lan, an dan in.  (س, سوف, لن, أن, ان)
Seperti:

سَيَصْلَى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ

Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.

وَأَنَّ سَعْيَهُ سَوْفَ يُرَى

dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya).

قَالَ رَبِّ أَرِنِي أَنظُرْ إِلَيْكَ قَالَ لَن تَرَانِي

berkatalah Musa: “Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau.” Tuhan berfirman: “Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku

وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

وَإِن يَتَفَرَّقَا يُغْنِ اللَّهُ كُلاًّ مِّن سَعَتِهِ

Jika keduanya bercerai, maka Allah akan memberi kecukupan kepada masing-masingnya dari limpahan karunia-Nya

2.      Dapat diawali dengan salah satu di antara empat huruf mudhara’ah.
3.      Dapat dimasuki huruf لاَ (tidak)
Seperti:

لَمْ يَقْرَأْ


C.  HURUF MUDHARI’AH
Fiil mudhari wajib di awali dengan huruf –huruf mudhari. Terdapat 4 huruf mudhari. Yaitu seperti berikut ini:
a.       Hamzah (ء )
Huruf hamzah digunakan untuk orang pertama tunggal / dhomir ana (saya). Contoh:
أضرب
ADHRIBU = aku akan memukul
b.      Nun (ن)
Huruf nun dipakai untuk orang pertama jamak / dhomir nahnu (kami). Contoh:

نــضرب

NADHRIBU = kami akan memukul
c.       Ya (ي)
Huruf ya’ dipakai untuk orang ketiga tunggal, dua atau jamak / dhomir dia atau mereka. Contoh:

يــضرب

YADHRIBU = dia (pr) akan memukul

يــضربان

YADHRIBAANI = dia berdua (lk-pr) akan memukul

يــضربون

YADHRIBUUNA = mereka (lk) akan memukul

يــضربن

YADHRIBNA = mereka (pr) akan memukul
d.      Ta (ت)
Huruf ta’ dipakai untuk orang kedua laki-laki atau perempuan, juga dipakai untuk orang ketiga perempuan tunggal dan dual. Contoh:

تــضرب

TADHRIBU = kamu (lk)/dia (pr) akan memukul

تــضربا

TADHRIBAA = kamu berdua (lk-pr)/dia berdua (pr) akan memukul

تــضربون

TADHRIBUUNA = kamu sekalian (lk) akan memukul

تــضربين

TADHRIBIINA = kamu (pr) akan memukul

تــضربن

TADHRIBNA = kamu sekalian (pr) akan memukul

D.  MACAM-MACAM FI’IL MUDHARI’
Fi’il Mudhari’ juga mengalami I’rab atau perubahan baris / bentuk di akhir kata bila didahului oleh harf-harf tertentu. Fi’il Mudhari mengenal tiga macam I’rab, yaitu:
1.      I’RAB RAFA’ ialah bentuk asal dari Fi’il Mudhari’ dengan alamat (tanda):
a.       Baris Dhammah: أَفْعَلُ / نَفْعَلُ / تَفْعَلُ / يَفْعَلُ
b.      Huruf Nun: تَفْعَلِيْنَ / تَفْعَلاَنِ / تَفْعَلُوْنَ / يَفْعَلاَنِ / يَفْعَلُوْنَ
2.      I’RAB NASHAB bila dimasuki Harf Nashab. Alamatnya adalah:
a.       Baris Fathah: أَفْعَلَ / نَفْعَلَ / تَفْعَلَ / يَفْعَلَ
b.      Hilangnya huruf Nun: تَفْعَلِيْ / تَفْعَلاَ / تَفْعَلُوْا / يَفْعَلاَ / يَفْعَلُوْا

Perhatikan contoh-contohnya dalam kalimat:
Fi’il Mudhari’ Rafa’
Fi’il Mudhari’ Nashab
أَنَا أَكْتُبُ الدَّرْسَ
أُرِيْدُ أَنْ أَكْتُبَ الدَّرْسَ
(=saya menulis pelajaran)
(=saya mau menulis pelajaran)
هُمْ يَدْرُسُوْنَ. هُمْ يَفْهَمُوْنَ.
هُمْ يَدْرُسُوْنَ حَتَّى يَفْهَمُوْا
(=mereka belajar. mereka mengerti)
(=mereka belajar hingga mengerti)

3.      I’RAB JAZM ( جَزْم ) bila dimasuki Harf Jazm. Alamatnya ada tiga:
a.       Baris Sukun: أَفْعَلْ / نَفْعَلْ / تَفْعَلْ / يَفْعَلْ
b.      Hilangnya huruf Nun: تَفْعَلِيْ / تَفْعَلاَ / تَفْعَلُوْا / يَفْعَلاَ / يَفْعَلُوْا
c.       Hilangnya huruf ‘Illat ( عِلَّة ) atau “huruf penyakit” yaitu ا / و / ى
Perhatikan contoh-contohnya dalam kalimat:
Fi’il Mudhari’ Rafa’
Fi’il Mudhari’ Jazm
هُوَ يَدْرُسُ وَهُوَ يَفْهَمُ
لَمْ يَدْرُسْ وَلَمْ يَفْهَمْ
(=dia belajar, dia mengerti)
(=dia belum belajar dan dia belum mengerti)
أَنْتُمْ تَدْخُلُوْنَ بَيْتِيْ
لاَ تَدْخُلُوْا بَيْتِيْ
(=kalian memasuki rumahku)
(=jangan memasuki rumahku)

E.   AMIL YANG MENASHABKAN dan MENJAZMKAN FIIL MUDHARI’
1.      Amil Yang Menashabkan (memfathahkan) Fiil Mudhari’
Amil yang me-nashab-kan fi'il mudhari' itu ada sepuluh macam dan terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
a.       Me-nashab-kan secara langsung (dengan zatnya sendiri) yaitu:
1.       contoh:  = bacaanmu mengagumkan aku.
2.       contoh:  = orang malas tidak akan bahagia.
3.       contoh:  = kalau begitu aku akan menghormatimu.(Sebagai jawaban dari orang yang mengatakan:  = besok aku akan berkunjung padamu).
4.       contoh:  = aku datang padamu agar engkau mengajariku.

b.      Me-nashab-kan secara tidak langsung, yaitu oleh lafazh  yang tersembunyi, bahkan ada yang harus disembunyikan, yaitu ada enam macam:
1         , contoh:  , asalnya: 
2         , yaitu lam yang berada pada kalimat yang di-nafi-kan, contoh:  = Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka. (al-Anfal: 33) Asalnya: 
3         , dengan arti  , seperti dalam contoh:
  = carilah ilmu sampai maut menjemputmu
atau dengan arti Iam ta'lil, seperti dalam contoh:
  = carilah ilmu, karena Allah akan memberi pahala kepadamu.
4        Menjawab dengan fa, seperti dalam contoh:  = menghadaplah, maka aku akan berbuat baik padamu.
5        Menjawab dengan wawu ma'iyyah, seperti dalam contoh:
  = menghadaplah, kusertakan kebaikan untukmu.
6         dengan makna  , seperti dalam contoh:  = niscaya aku akan menghinakanmu, kecuali kamu melakukan pekerjaan yang sudah menjadi kebiasaanmu. 

2.      Amil Yang Menjazmkan (mensukunkan) Fi’il Mudhari’
Amil-amil yang men-jazm-kan itu ada delapan belas macam dan terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
a.       Men-jazm-kan kepada satu fi'il mudhari' saja, yaitu:
1.      Lam nafi, seperti: = Zaid tidak menolong;
2.       Lammâ dengan arti lam, seperti:
 = seorang pun belum ada yang memasuki rumah ini.
3.       Alam, yaitu lam yang memakai hamzah istifham, seperti:
 = bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu. (an-Nasr: 1)
4.      Alammâ, memakai hamzah istifham, seperti:
 = apakah aku tak berbuat baik untukmu;
5.      A. Lam amar, seperti: ( = hendaklah Zaid menolong Amr;
B. Lam du'a, seperti:  = semoga Rabb kami memberikan (sesuatu) kepada kita.
6.    Lam nahi, seperti:  = janganlah kamu berbuat dosa.

b.      Men-jazm-kan dua fi'il mudhari' yang pertama fi'il syarat dan yang keduafi'il jawab syarat, sebagai berikut:
1.      In huruf syarat, seperti:
 = apabila Zaid berdiri, niscaya Amr pun berdiri.
2.     isim syarat, seperti:
 = apa saja yang engkau lakukan, tentu aku pun melakukan.
3.    Man isim syarat, seperti:
 = siapa saja yang engkau tolong,tentu aku pun menolongnya besertamu.
4.    Mahmâ isim syarat, seperti:
 = setiap engkau melakukan, tentu aku pun melakukan.
5.    Idzmâ huruf syarat, seperti:
 = apabila Zaid berdiri, niscaya Amr pun akan berdiri.
6.     Ayyun isim syarat, seperti:
 = siapa saja yang engkau kenal, tentu aku pun mengenalnya.
7.    Matâ isim isyarat, dengan makna ayyun seperti:
 = kapan saja engkau makan, maka aku pun makan.
8.    Ayyânâ isim syarat, seperti:
 = mana saja yang engkau tolong, tentu aku pun menolongnya.
9.    Aina isim syarat, seperti:
 = di mana saja engkau turun, tentu aku pun turun.
10.  Annâ isim syarat, seperti:
 = setiap engkau menuntut ilmu, tentu engkau beruntung.
11.  Haitsumâ isim syarat, seperti:
 = andaikata engkau taat kepada Allah, maka engkau diberi pahala.
12.  Kaifamâ isim syarat, seperti:
 = bagaimana saja caranya engkau duduk, tentu aku pun duduk.
13.   Idzan khusus dalam syair, seperti:
 = bila kesusahan menimpamu, maka kamu harus menahan (dengan sabar).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar