Senin, 26 Desember 2016

PROTOKOL PERNIKAHAN MELAYU RIAU

Assalamu’alaikum wr.wb
Muqadimah……
( contoh : alhamdulillahirabbil’alamiin, wal’akibatulil muttaqin, washolatu wassalaamu’ala asyrofil ambiya i wal mursalin, sayyidinna muhammadin, wa’alaa alihi wa ash haa bihii rosulillahi ajma’in. amma ba’du )
Encik-encik, Puan-puan dan Tuan-tuan jemputan majelis yang kami muliakan :
Yang kecil tidak disebut nama
Yang besar tidak dihimbau gelar
Yang raja dengan daulatnya
Yang datuk dengan tuahnya
Yang penghulu dengan hulunya
Yang alim berkitabullah
Yang cerdik penyambung lidah
Yang berani pelapis dada
Yang tua pembawa petuah
Yang muda dengan takahnya
Yang jauh kami jemput dengan surat
Yang dekat kami jemput dengan tepak
Kini yang dijemput sudahlah tiba
Yang dipesan sudah datang
Yang dihimbau sudah bersahut
Yang gayung sudah bersambut
Yang dari bukit datang menurun
Yang dari lurah datang mendaki
Yang dari laut datang berlayar
Yang dari hulu datang berdayung
Yang dari hilir datang bergalah
Yang lumpuh datang berdukung
Yang buta datang bertuntun
Yang renta datang bertongkat
Karena itulah Encik-encik, Puan-puan, dan Tuan-tuan kami jemput, kami silahkan meringankan langkah berhimpun pepat di majelis ini :
Yang duduk bersanding lutut
Yang tegak bersanding bahu 
Atas nama yang punya helat
Atas nama yang punya hajat
Atas nama kaum kerabat
Yang jauh atau yang dekat
Yang dilaut atau yang didarat
Kedatangan Encik-encik, Puan-puan dan Tuan-tuan
Kami sambut dengan muka jernih




Kami terima dengan hati suci
Kami nanti dengan dada lapang
Kami tunggu dengan kasih saying
Kami sambut dengan adat
Kami nanti dengan lembaga
Kami junjung atas kepala
Untuk itu atas nama keluarga Tuan____________________ beserta isteri, Puan ______________dan keluarga Tuan_______________________ beserta isteri, Puan___________________, saya menyampaikan tahniah beserta ucapan setinggi-tinggi terimakasih, atas kerelaan hati Enci-encik, Puan-puan dan Tuan-tuan untuk hadir memenuhi jemputan kami berhimpun pepat kita disini. Semoga Allah swt membalas budi baik Encik-encik, Puan-puan dan Tuan-tuan yang budiman…
Namun dalam pada itu jika kami menyambut kedatangan Encik-encik, Puan-puan dan Tuan-tuan :
Entah terdapat salah dengan silih
Entah salah adab dengan cakap
Entah salah letak dengan tegak
Dimana :
Yang patut tidak dipatutkan
Yang tua tidak dituakan
Yang alim ulama tidak dimuliakan
Yang beradat lupa diadatkan
Yang dahulu terkemudiankan

Mohonlah kami diberi ampun
Mohonlah kami diberi maaf
Kalau hutang kan kami pikul
Kalau beban kan kami tanggung
Kalau salah kan kami timbang
Kalau janggal kan kami bilas
Supaya salah tak berkepanjangan
Supaya sesat tidak melarat
Supaya aib tidak menimpa
Supaya malu tidak tersimbah
Supaya hilang syak wasangka
Supaya menjauh tuduh dan tomah
Supaya helat tidak menyalah
Telah dibidalkan oleh orang tua-tua :
Tak ada tebu yang tak beruas
Tak ada kayu yang tak berbongkol
Tak ada sungai yang tak bersampah
Tak ada gading yang tak retak
Tak ada manusia yang tak mengandung khilaf
Encik-encik, Puan-puan dan Tuan-tuan beserta jemputan yang kami muliakan,

Kabar sudah bendang ke langit
Berita sudah merebak ke bumi
Iyang-iyang sudah mengiyang
Isik-isik sudah berbunyi
Pesan bersambung sudah tiba
Hajat dikandung sudahlah nyata

Seperti kata orang tua-tua :

Sudah lama langsatnya condong
Baru kini batangnya rebah
Sudah lama niat dikandung
Barulah kini disampaikan Allah

Sebagaimana yang tertera dalam jemputan kami bahwa pada malam ini, hari_________, tanggal,_________bulan_________,tahun______, kita bersama-sama akan menyaksikan detik-detik yang sangat membahagiakan yaitu insya Allah akan dilangsungkan akad nikah :
Puan___________________binti________________
dengan
Tuan____________________binti________________

Malam larut pasanglah tanglung
Supaya mudah orang terjaga
Garam di laut asam di gunung
Bertemu juga dalam belanga

Kalau berkayuh membawa galah
Cepatlah sampan tiba di pantai
Kalaulah sudah kehendak Allah
Niat terkabul hajat pun sampai

Akad nikah wajib hukumnya
Ijab dan Kabul menjadi intinya
Supaya perkawinan sah adanya
Bersuami isteri halal keduanya

–          Maka dengan segala takzim, kami persilakan kepada yang amat berhormat Bapak/Tuan____________ yang akan menjadi wali calon pengantin perempuan untuk duduk menempati tempat yang telah disediakan.

–          Berikutnya dengan hormat dan takzim kami persilakan kepada Bapak/Tuan_________________ (jika pejabat sebutkan jabatannya/ jika saudara sebutkan hubungan persaudaraannya) dan Bapak/Tuan_____________________
(jika pejabat sebutkan jabatannya/ jika saudara sebutkan hubungan persaudaraannya) selaku saksi untuk duduk ditempat yang telah disediakan.

–          Dan selanjutnya dengan hormat dan takzim, kami persilakan Tuan Kadi KUA_________(Sebutkan wilayah kerja) Bapak/Tuan________________ untuk menempati tempat yang telah disediakan, sekaligus yang akan memimpin acara akad nikah yang khidmat ini nantinya.

–          Hadirin dan jemputan majelis yang kami hormati, sebelum corong (melayu : microphone) di serahkan kepada Tuan Kadi untuk memimpin proses akad nikah, terlebih dahulu kami harapkan kepada Tuan_______________ dan Puan_____________ untuk menjumpai puteri tercinta ke dalam kamar, untuk bertanya kesediaaan dan kesiapan ananda untuk dinikahkan.
(posisi calon pengantin laki-laki sebelumnya sudah berada di barisan depan tetamu keluarga calon mempelai laki-laki, sedangkan posisi pengantin perempuan berada dikamar pengantin. Untuk sebagian acara, terkadang ada disertakan kata-kata ungkapan hati calon pengantin perempuan kepada orang tua)
Ketika kedua orang tua sudah kembali dari kamar bertanya kepada anak perempuannya, maka biasanya Sang ayah didampingi sang Ibu langsung menyampaikan kesediaan dan kesiapan anaknya untuk menikah. Dan sang ayah kembali duduk ditempat semula.

–          Selanjutnya corong diserahkan kepada Tuan Kadi, Bapak______________________ sekaligus memimpin prosesi pernikahan.

Beberapa acara yang dipimpin oleh Tuan Kadi atau Kepala KUA :
  1. Pengantar dari Tuan Kadi selaku Kepala KUA diwilayah tempat calon pengantin tinggal
  2. Khotbah nikah
teks Khutbah Nikah adalah sebagai berikut:
Segala puji hanya bagi Allah, kami memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan kepada-Nya, kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri-diri kami dan kejelekan amal perbuatan kami. Barangsiapa yang Allah beri petunjuk, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang Allah sesatkan, maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk.
Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam adalah hamba dan Rasul-Nya.
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim.” [Ali ‘Imran : 102]
“Wahai manusia! Bertaqwalah kepada Rabb-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertaqwalah kepada Allah yang dengan Nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguh-nya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.” [An-Nisaa' : 1]
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar, nis-caya Allah akan memperbaiki amal-amalmu dan meng-ampuni dosa-dosamu. Dan barangsiapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia menang dengan kemenangan yang besar.” [Al-Ahzaab : 70-71]
Amma ba’du
  1. Ijab Kabul
AKAD IJAB QOBUL
Sebaiknya membaca lafadh di bawah ini sebelum mengijabkan / paling tidak membaca basmalah / apabila sebelumnya belum membaca syahadat, sebaiknya dengan istigfar dan syahadat dulu.
      1.      WALI MENIKAHKAN SENDIRI
Wali : saudara …………..bin …………………. !. Jawab mempelai laki-laki : saya
Wali : Saya nikahkan anda dengan anak perempuanku ……………binti…………………dengan mas kawin ………………….sudah dibayar tunai.
Qobul : saya terima nikahnya ………………..binti …………………… putri bapak untuk saya sendiri dengan mas kawin …………………..tunai.
      2.      IKRAR WALI MEWAKILKAN
(Lafadz /ucapan mewakilkan wali kepada yang diserahi)
Wali : pak Naib !/ pak kyai saya wakilkan kepada bapak, saya minta untuk menikahkan anak saya ………….binti…………….dengan………………bin………………….dengan maskawin…………………………….tunai
Jawab : saya terima apa yang bapak wakilkan kepada saya dan akan segera saya laksanakan.
    WALI MENIKAHKAN SEBAGAI WAKIL
Ijab :        saudara …………..bin …………………. Jawab : saya
Saya nikahkan anda dengan ……………………binti…………………. yang hak walinya mewakilkan kepada saya dengan mas kawin ………………….sudah terbayar tunai.
Qobul : saya terima nikahnya ………………..binti ……………………yang walinya mewakilkan kepada bapak untuk saya sendiri dengan mas kawin…………………..tunai.

Do’a

Pembacaan sighat takhlik oleh suami

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
WA AUFUU BIL ‘AHDI INNAL ‘AHDA KAANA MAS’UULAA
وَأَوْفُواْ بِالْعَهْدِ إِنَّ الْعَهْدَ كَانَ مَسْؤُولاً
“ Tepatilah janjimu, sesungguhnya janji itu kelak akan dituntut.”
SIGHAT TA’LIK YANG DIUCAPKAN SESUDAH AKAD NIKAH SEBAGAI BERIKUT :




Sesudah akad nikah, saya :
………………………………………. bin ……………………………………. berjanji dengan sesungguh hati bahwa saya akan mempergauli istri saya yang bernama : ………………………….. binti ……………………………….. dengan baik (mu’asyarah bil ma’ruf) menurut ajaran Islam.
Kepada istri saya tersebut saya menyatakan sighat ta’lik sebagai berikut :
Apabila saya :
1. Meninggalkan istri saya selama 2 (dua) tahun berturut-turut;
2. Tidak memberi nafkah wajib kepadanya 3 (tiga) bulan lamanya;
3. Menyakiti badan atau jasmani istri saya;
4. Membiarkan (tidak memperdulikan) istri saya selama 6 (enam) bulan atau lebih,
Dan karena perbuatan saya tersebut, istri saya tidak ridho dan mengajukan gugatan kepada Pengadilan Agama, maka apabila gugatannya diterima oleh Pengadilan tersebut kemudian istri sayamembayar uang sebesar Rp. 10,000,- (sepuluh ribu rupiah) sebagai ‘iwadl (pengganti) kepada saya, maka jatuhlah talak saya satu kepadanya.
Kepada Pengadilan Agama saya memberikan kuasa untuk menerima uang ‘iwadl (pengganti) tersebut dan menyerahkannya kepada Badan Amil Zakat Nasional setempat untuk keperluan ibadah sosial.
Jakarta, ………………………. 2014
Suami,
(………………………)

  • Penandatanganan berita acara
  • Penyerahan buku nikah oleh Tuan Kadi/Kepala KUA
  • Penyerhan mahar/ mas kawin oleh suami kepada isteri di kamar pengantin
  • Pemberian nasehat

Pernikahan adalah suatu perjanjian yang besar, suatu pertanggungjawaban yang berat bagi seorang laki-laki, yang mana dia mengambil seorang wanita dari kedua orangtuanya untuk hidup 
bersamanya dalam sebuah bahtera yang bernama rumah tangga yang dipimpin olehnya.
Istri adalah suatu amanat bagi suami, dan sebaik baik suami adalah yang paling sayang terhadap istrinya. Karena suami karena menjadi qowwam (pemimpin) bagi wanita hendaknya memiliki fungsi:
Pemimpin (qowwam) ini harus memenuhi 3 fungsi, yaitu:
1) - Mengarahkan istrinya;
2) - Mengayomi istrinya;
3) - Melindungi istrinya.
Suatu penikahan yang merupakan suatu ibadah itu kuat sekali digoda oleh syaitan agar rumah tangganya karam. Oleh karena itu, sangat-sangat penting bagi seorang suami untuk memahami tabiat wanita. Karena wanita itu bukan diciptakan dari baja yang bisa meleleh, bukan pula dari batu yang bisa hancur berkeping-keping jadi kerikil, tetapi wanita diciptakan dari tulang rusuk yang paling bengkok, yang jika diubah akan patah, namun jika tidak diubah akan tetap bengkok, oleh karena itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam- pun tidak menyuruh lelaki untuk mengubahnya, Namun Beliau shallallahu 'alaihi wasallam berwasiat: "Jagalah wanita-wanita itu..! Pelan-pelan dan berlemah lembutlah pada wanita!
Sehingga setelah memahami tabiatnya, kemudian memperlakukannya dengan
ma'ruf, dengan sebaik-baiknya, seperti firman Allah:
"Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena
mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak." [QS. An-Nisaa
(4): 19]
Pada saat seorang suami mendapati hal yang tidak disukainya dari seorang istri,
maka harus bersabar, dan berpikir baik-baik tentang firman Allah yang menyatakan, bahwa boleh jadi dalam keburukan istri kita itu terdapat kebaikan-kebaikan lainnya yang banyak.
Jangan sampai keburukan akhlak dari suami menyampaikan sang istri pada satu situasi dimana ia sangat menyesal dan berkata: "Andai aku tak menikah dengannya..".
Padahal suatu pengandaian itu hanya akan membuka pintu syaithan.
Tabiat-tabiat Wanita diantaranya adalah:
1) - Pencemburu.
Baik kepada ibu sang suami, saudara/saudari sang suami, wanita-wanita lain,dll.
2) - Perasa.
Perasaannya melebihi akalnya sehingga kadang-kadang mudah marah.
3) - Suka Perhiasan.
4) - Istri membutuhkan pujian/sanjungan dari suami. Hargai pendapatnya, jangan egois.
5) - Sempatkan waktu untuk bermain-main dengan istri.
Suami berhias atau bersolek untuk istri.
6) - Memberi istri hadiah.
7) - Main tarik ulur.
Bersabar, jangan tergesa-gesa!
Setelah istri menunaikan kewajiban, penuhilah hak-haknya, karena kalau tidak, dia akan mencari haknya di
tempat lain.
Istri itu seperti wadah yang akan kekeringan, jika tidak terus diisi air.
Karena, jika ia kekeringan, ia akan mencari di tempat lain yang bisa menghapus dahaganya. Ia akan mencari tempat curhat lain selain suami.
Firman Allah:
"Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya diantara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kau terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." [QS. At-Taghabun (64): 14]
Merupakan nasihat bagi suami, apabila ada masalah dengan istri, maka:
1) - Maafkan dia (tidak memberikan sanksi atas kesalahan);
2) - Tidak menjelek-jelekkan dengan perkataan;
3) - Lupakan dan buka lembaran baru;
4) - Seorang wanita menikah untuk mendapatkan kebahagiaan, sakinah,
ketenangan, bukan hanya kebutuhan biologis, bukan pula hanya uang.
Hidup ini sangat singkat, jangan sampai di akhirat datang dengan keadaan tulang rusuk yang terjatuh.
Wasiat untuk suami dan istri:
"Jadilah manusia terbaik! Dimana manusia yang terbaik adalah yang terbaik kepada istri dan keluarganya.."
Wasiat untuk istri:
"Jadilah wanita yang terbaik! Yang bila dipandang menyenangkan dan bila
ditinggalkan menjaga kehormatan dan harta suami. Suami adalah Surga dan
Neraka kita.."
Syarat kriteria seorang lelaki yang baik untuk dipilih ~menurut Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam~ untuk menjadi suami ada 2, yaitu: Agamanya dan Akhlaqnya. Tidak hanya salah
satunya, namun harus keduanya.

(Acara prosesi pernikahan selesai, corong dikembalikan ke pembawa acara adat)




Encik-encik, Puan-puan dan Tuan-tuan serta jemputan yang kami hormati
Seperti kata orang tua-tua :

Lebatlah batang padi jerami
Lebat bersemai di dalam bakul
Amatlah senang di hati kami
Hajat sampai niat terkabul

Banyak batang perkara batang 
Batang Putat dahannya pandak
Banyak hutang Perkara Hutang
Hutang adat dengan syarak

Hutang syarak sudah selesai
Sudah berjawab ijab dan qabul
Telah terrsurat di Kitab suci
Usai Diturutkan sunnah Rasul

Kini tinggal hutang adat
Adat disarung tidak berjahit
Adat kelindan tidak bersimpul
Adat berjarum tidak berbenang

Yang terbawa burung lalu
Yang tumbuh tidak bertanam
Yang kembang tidak berkuntum
Yang bertunas tidak berpucuk

Adat yang datang kemudian
Yang diseret jalan panjang
Yang bertenggek sampan lalu
Yang berlabuh tidak bersauh

Hutang tak boleh di anjak-anjak
Hutang tak boleh dialih-alih
Bila dianjak dia layu
Bila dialih dia mati

Ibu dan bapak patut di sembah
Jasanya banyak kasih tak sudah
Memelihara anak bersusah payah
Jika melawan dimurkai Allah

–          Maka selanjutnya kita ikuti sejenak acara bersimpuh atau menyembah di hadapan kedua orang tua oleh kedua mempelai, di iringi rebana marhaban dari____________ yang dipandu dan dituntun oleh__________________
( Menyembah, bersimpuh atau sungkeman merupakan bukti bakti kepada orang tua. Ibu dan bapak yang telah melahirkan, membesarkan, merawat serta menjadikan ananda menjadi insan yang budiman, mengenal Allah dan sesama dalam ajaran-ajaran, nasehat dan contoh laku yang yang diterapkan dalam keseharian)

–          Untuk itu dengan hormat dan takzim dipersilakan kepada Tuan_________________ beserta Puan__________________ selaku orangtua mempelai perempuan dan  kepada Tuan__________________ dan Puan______________________ selaku orangtua mempelai laki-laki, beserta kaum keluarga, kerabat kedua belah pihak yang patut-patut untuk menempatkan diri di depan pelaminan.


–          Selanjutnya kami persilakan kepada Mak Andam (atau orang yang dipercaya) ___________ menjemput mempelai perempuan untuk bersama-sama dengan memeplai lelaki melakukan acara bersimpuh atau menyembah orangtua ini.


–          Dimulakan oleh mempelai lelaki kepada orangtua kandungnya dan diikuti oleh mempelai perempuan kepada orangtua  kandungnya ( jika salah satu orang tua kandung atau keduanya sudah tiada atau berhalangan hadir, maka digantikan oleh wali )


Ibu dan bapak, bunda dan ayah, papa dan mama yang kami cintai
Kiranya do’a restu sepenuh hati kami dapati
Agar kami mendapat berkah dan rahmat ilahi
Dalam mengarungi biduk mahligai ini


Terimakasih tiada terkira sudah membesarkandan menghantarkan kami
Menjadikan pertemuan kami ini penuh arti
Tak akan mampu kami membalas semua budi
Hanya do’a tulus menjadi persembahan kami

Kiranya Allah berkenan menjadikan orangtua kami 
Sebagai ahli surga dan kami sebagai mata air bagi mereka


Berbilang waktu berganti, kasih mu bunda tak akan sirna
Berbilang musim berlalu,jasa mu ayah tak akan punah

Masa kecil kami dibuat penuh bahagia
Masa dewasa kami pun demikian juga
Belajar merasa cukup dengan segenap syukur 
Agar setiap kurang tak tersebut,  tak terukur


( Catatan : narasi selama acara ini disesuaikan. Jika menurut MC atau Tuan rumah ada kalimat 
yg lebih bagus, ya monggo diganti..)

–          Dilanjutkan mempelai laki-laki kepada orangtua kandung perempuan dan mempelai perempuan kepada orangtua kandung mempelai laki-laki

Ibu dan bapak, bunda dan ayah, mama dan papa kami tercinta
Kesetiaan yang diajarkan adalah cerminan bagi kami dalam melangkah
Agar tetap mencintai dalam keadaan marah
Agar tetap menjaga damai dalam bertikai
Menjaga kasih sayang dalam suka dan duka
Hingga ajal memisahkan, Insha Allah…


–          Kemudian dilanjutkan bersimpuh kepada pihak keluarga, kepada kakek, nenek, pak cik, makcik, paman, bibi, om, tante, ( biasanya urutan sesuai permintaan dari tuan rumah berurutan dari yg lebih tua )

–          Dilanjutkan menyalami para saksi, kerabat dan jemputan yang menghadiri acara pernikahan….
Biasanya dalam acara ini ada syair yang didendangkan selama acara berlangsung. Salah satu contoh syairnya adalah :


Wahai segala kaum kerabat 
Ke ibu bapak tunjukkan minat
Kepada mereka berlaku hormat
Supaya sejahtera dunia dan akhirat


Janganlah durhaka kepada ibu bapak
Laknatnya besar Tuhan pun murka
Sepanjang hayat akan terhina
Apabila mati masuk neraka 


Ibu dan bapak kita muliakan
Budinya banyak tak terbalaskan
Karenanya wajib berlaku sopan
Sakit dan senang  kita peliharakan


Ibu dan bapak jangan disakiti
Kepada keduanya kita berbakti
Supaya selamat hidup dan mati
Do’anya makbul Allah rahmati


Selanjutnya pada Mak Andam_______________ kiranya dapat menuntun kembali kedua mempelai kembali duduk di pelaminan.
Bapak- bapak, Ibu-ibu, Encik-encik serta Puan-puan dan Tuan-tuan yang kami hormati. Selesailah sudah seluruh rangkaian acara bersimpuh ataupun menyembah kedua orangtua oleh kedua mempelai yang berbahagia.


Acara menyembah selesai sudah
Ibu dan bapak memberi berkah
Semoga keduanya hidup bertuah
Sampai mati baru berpisah


Untuk menyempurnakan acara kita pada hari ini sesuai dengan adat sepadan dengan lembaga, maka akan dilakukan UPACARA TEPUK TEPUNG TAWAR

Dimana berlabuh, disana berhenti
Dimana tersakat, disana singgah
Kepada yang jauh disusun jari
Kepada yang dekat diangkat sembah
Hajat majelis sudah dipaparkan
Sudah didengar orang banyak
Terang bersuluh matahari
Gelap bersuluh pelita

Orang tua-tua kita mengatakan :

Yang disebut Tepuk tepung tawar
Menawar segala yang berbisa
Menolak segala bencana
Mendinding segala bala
Menepis segala bahaya

Encik-encik, Tuan-tuan dan Puan-puan beserta jemputan yang kami muliakan…
Maka dengan penuh harap, dengan hati yang ikhlas dan dengan segala kerendahan hati kami jemput dan mohon kesudian Puan dan Tuan untuk melakukan Tepuk Tepung Tawar kepada kedua pengantin.
  1. Penepukan dan perenjisan tepung tawar pertama, dengan segala takzim dan hormatnya kami jemput dan persilakan kepada yang amat berhormat orangtua dari mempelai perempuan, kepada Tuan dan Puan_______________ kami persilakan.
  2. Dilanjutkan dengan menjemput Tuan dan Puan______________ selaku orangtua dari mempelai laki-laki.
  3. Kami persilakan pula selanjutnya kepada Tuan dan Puan……
  4. Dan seterusnya. Untuk urutan biasanya ada daftar dari tuan rumah. Biasanya menyertakan anggota keluarga, tokoh masyarakat, alim ulama, kolega atau kerabat dan handai taulan.
  5. Tarkhir kami persilakan kepada Tuan__________________________ untuk melakukan Tepuk tepung tawar sekaligus kami mohon pula unutk kesediaannya membacakan do’a.

Bapak-BAPAK, Ibu-ibu, Encik-encik dan Puan-puan serta Tuan-tuan berikut hadirin jemputan yang kami muliakan….

Tepung tawar menurut adat
Intinya do’a memohon rahmat
Kepada Allah hati bertobat
Supaya sentosa dunia akhirat
  
Tepung tawar kita lakukan 
Bersuami isteri seiring jalan
Sampai mati berkasih-kasihan
Beranak cucu hidup berkekalan

Tepung tawar banyak maknanya
Do’a dan restu ada didalamnya
Semoga bahagia rumah tangganya
Di ridhai Allah selama-lamanya

Orang tua-tua mengatakan, sebaik-baiknya kerja diawali dengan do’a dan ditutup pula dengan do’a, agar selalu mendapat ridho Allah swt…
Sedangkan adat mengatakan :

Supaya kerja tidak menyalah
Sembahkan do’a kepada Allah
Supaya niat mudah tercapai
Dan hajat tak terbengkalai
Do’a di baca menjadi simpai

Tepung tawar berberas kunyit
Supaya menjauh segala penyakit
Berlapang dada di dalam sempit
Mensyukuri nikmat meski sedikit
Tepung tawar berbunga rampai
Supaya niat semuanya sampai
Dikasihi oleh sahabat dan handai
Berumah tangga rukun dan damai

Tepung tawar berberas basuh
Supaya hidup tidak bermusuh
Mana yang buruk akan menjauh
Berumah tangga takkan bergaduh
Tepung tawar adat sejati
Mohon rahmat Ilahi Rabbi
Supaya sejahtera suami isteri
Kalau berpisah bercerai mati

Tepung tawar mengandung inai
Balak dan bala tidakkkan sampai
Niat terkabul, hajat tercapai
Sehingga mati barulah bercerai

Tepung tawar tepung sejati
Tepung anak si raja pati
Sial dibuang untung dicari
Mohon kepada Ilahi Rabbi

Tetak serunting buatkan golek
Hendak menuba sungai Buiman
Seorang tampan seorang molek
Laksana bunga kembang setaman
Hendak menuba sungai Buiman
Singgah bermalam di Rotan getah
Semoga pengantin dikuatkan iman
Rumah tangganya dilimpahi berkah

Dari lubuk menahan diri
Dalam rindu terkata sudah
Memberi  tepuk kemurahan hati 
Mohonkan ridho pada Allah
Bila Nuri terbang ke Barat
Tiada pandang hujan dan kilat
Dua hati saling mengikat
Sehidup semati dunia akhirat

Orang berlayar ke pulau Rupat
Membawa Kundur berkati-kati
Tepung tawar memberi berkat
Do’a dan syukur pada Illahi

( jumlah pantun bisa didisesuaikan sesuai kebutuhan)
Bapak-bapak, Ibu-ibu, Encik-Encik, Tuan-tuan dan Puan-puan serta jemputan yang berbahagia…
Demikianlah Upacara Tepuk Tepung Tawar dalam rangkaian acara pernikahan Puan__________binti_________ dengan Tuan_________ bin________ pada hari ini.

Umpama berlayar sudah sampai ke pulau
Umpama berjalan sudah sampai ke batas
Umpama unut sudah sampai ke bakal
Umpama sungai sudah sampai ke guguknya

Yang ruas sudah sampai ke bukunya
Yang terasa-rasa sudah dirasa
Yang termimpi-mimpi sudah terjadi
Yang terbayang-bayang sudah terpandang

Yang helat sudah dekat ke ujungnya
Yang pertemuan sudah dekat sudah selesai
Yang adat sudah diisi

Yang lembaga sudah dituang
Yang hutang sudah dibayar
Yang piutang sudah diterima

Orang membelat di tepi pantai
Banyaklah dapat ikan tembakaul
Yang kami hajat sudah tercapai
Yang kami minta sudah terkabul

Elok datang tampak muka
Elok pergi nampak belakang
Elok jalan berlapang dada
Elok tinggal berkasih sayang

Tepung tawar sudah di renjis
Sudah dibilas pula dengan do’a
Maka lengkaplah do’a restu majelis
Kepada kedua mempelai yang berbahagia

Dan sekali lagi kami atas nama seluruh keluarga menyampaikan :

                Permohonan maaf atas segala salah dan silih
                Permohonan ampun atas segala khilaf dan janggal





Atas segala kekurangan yang terjadi selama melaksanakan acara ini.

 Maklumlah,
 Didalam berhelat banyaklah cacat
Didalam bekerja banyak kurangnya
Didalam berbuat banyak yang janggal
Didalam menyambut banyak yang tak patut

Yang Raja tak tersapa
Yang Datuk tidak terjenguk
Yang Penghulu tidak diberi tahu
Yang Ulama tidak dikemukakan
Yang Tua tidak di didahulukan

Yang dahulu terkemudiankan
Yang ditengah diketepikan
Yang dijemput tidak disambut
Yang diundang tidak dipandang

Maka semua salah janggalnya 
Terpikullah dibahu kami

Di Kuala Daek airnya tenang
Disana biduk banyak berhenti
Mana yang baik bawalah pulang
Mana yang buruk kita sudahi

Encik-encik, Puan-puan dan Tuan-tuan serta jemputan majelis yang kami muliakan…

Putih didalam putih diluar
Pepat didalam pepat diluar 
Putihnya dapat disudahi
Pepatnya dapat diduduki

Terimakasih atas kehadiran bapak, ibu, encik, tuan dan puan serta jemputan majelis yang kami muliakan, kiranya besok berkenan kembali hadir dalam acara resepsi atau peresmian nikahnya anak dari Tuan dan Puan___________________ serta Tuan dan Puan_____________________ ini…

Kecil tak disebut nama
Besar tak di himbau gelar
Sambutlah sembah salam kami
Wassalamu’alaikum wr.wb

–          Acara tepuk tepung tawar selesai, biasanya dilanjutkan dengan  hiburan adat seperti gondang berogung, dendang, dan lain sebagainya.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar